Minggu, 06 Maret 2011

Mendeteksi Konspirasi ...

Ketiadaan analisa dalam seting aksi (2/3) lalu telah meminimalkan capaian politik massarakyat dari Forum Masyarakat Kecamatan Mirit Selatan, ketika melakukan hearing ke DPRD Kebumen. Belum banyak yang dilakukan  terkait penolakan rencana eksploitasi pasir besi di kawasan pesisir 6 desa. Meski sebagai sebuah manifestasi perlawanan massarakyat, langkah itu merupakan warning yang harus diaktualisasikan pada tahap berikutnya. Bukan saja oleh kalangan legislative, tetapi, lebih-lebih oleh massarakyat sejatinya. Yakni massarakyat pekerja dari 6 desa.

Ini bukan soal SDM dengan tingkat rendah kesedarannya. Tetapi tantangan tugas yang harus ditunaikan, terutama oleh 30-an orang perwakilannya yang kemarin mengikuti hearing itu. Para pionir aksi yang pada tahapan awal telah melibatkan diri, adalah kolektif kerja organizer massarakyat.
Jadi fungsi ini yang harus segera dibangun paska hearing yang minim capaian politiknya.

Pemetaan Masalah

Sadar atau tidak, tahapan ini belum dilakukan Forum Massarakyat Kecamatan Mirit Selatan; meskipun telah terjadi beberapa pertemuan pra-aksi yang pertama. Pemetaan masalah ini, salah satunya, bertujuan untuk memahami secara nyata siapa musuh bersamanya serta bagaimana bentuk relasinya.  Pasir besi kan tidak berdiri sendiri. Rencana eksplorasinya, dengan mengeksploitasi pesisir itu; kemudian akan bisa dipetakan dengan jelas bahwa semua ini kepentingan siapa. Makin banyak orang memahami kasunyatan ini dan membangun kesepahaman dalam satu persepsi penolakan serta mengaktualisasikannya dalam aksi programatik. Maka itulah kekuatan sejati massarakyat.

Saat ini, musuh rakyat itu tengah mengkonsolidasikan diri paska aksi public-hearing yang minim capaian politiknya itu. Apa yang akan dihasilkan dari konsolidasi musuh rakyat pun telah dapat dibaca dalam rilis-rilis media local yang melangsir statement para pihak. Diantara statement para pihak itu, adalah retorika Dewan yang (katanya) akan mengundang Bupati untuk klarifikasi secepatnya terkait perijinan eksplorasi pasir besi. Institusi Lingkungan Hidup setengah menyalahkan keterlambatan tuntutan penolakan massarakyat. Tapi di atas semua itu, jelas, konspirasi investor-tentara-birokrat tengah menyiapkan kekuatan kapitalistikl dan sumberdaya lainnya untuk merealisasikan rencana eksploitasi pasir besi.

Bagaimana massarakyat mempersiapkan diri, bukan saja sebagai kekuatan yang resisten terhadap semua mobilitas modal; tetapi juga membentengi kawasan pertanian produktif dari kerusakan..


0 komentar:

Posting Komentar